Bubur Harisa, Tradisi Unik di Cirebon, Sudah Dilakukan Sejak Tahun 1918, Dua Tahun Vakum karena Pandemi
CIREBON - Bubur Harisa menjadi salah satu tradisi Ramadhan di Kota Cirebon. Bahkan sudah ada sejak tahun 1918, yang dijalankan secara turun temurun.
Tradisi Bubur Harisa tersebut, sempat vakum selama dua tahun pandemi covid-19. Namun kini kembali dijalankan di Masjid Asy Syafii Basayut.
Ibrahim Bayasut yang merupakan putra Syech Muhammad Islam Bayasut meneruskan tradisi yang sudah turun temurun ini.
Syech Muhammad Islam Bayasut adalah yang mendirikan masjid tersebut. Tahun 1918. Berusia 104 tahun. Telah beberapa kali dilakukan renovasi. Sebelum megah dengan pondasi yang tampak kokoh seperti sekarang.
Baca juga:
- Kepala Satpol PP Makassar Iqbal Asnan Jadi Tersangka Penembakan Pegawai Dishub, Diduga Cinta Segitiga
- Tol Cisumdawu Dibuka untuk Mudik, Bisa Sampai Seksi 2 dan 3
Rumah keluarga Bayasut berhadapan dengan masjid itu. Ketika Bubur Harisa masak, tak jauh untuk diantarkan ke masjid. Hanya dipisah jalan selebar sekitar 3 meter.
Kemasan Bubur Harisa telah berubah. Menggunakan styrofoam. Itu agar praktis. Bisa dibawa jamaah untuk bisa dimakan di rumah.
Juga untuk meminimalisasi risiko penyebaran virus karena transimisi dari tangan ke tangan. \"Tahun ini (Bubur Harisa) baru dibuat lagi setelah 2 tahun vakum karena corona,\" ungkap Ibrahim yang memiliki 8 orang anak tersebut.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Jusuf Hamka: Tol Cisumdawu-Kertajati Selesai 17 Agustus 2022, Saya Komitmen
- Driver Shopee Food Ngaku Korban Klitih, Padahal Mengarang Cerita hingga Viral
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: